SELAMAT MENGHIRUP UDARA SEJUK JOGJA

Minggu, 21 Maret 2010

Kota Budaya, Wisata dan Pendidikan

Yogyakarta adalah wilayah dengan kekayaan budaya yang tak ternilai. Salah satu tonggak sejarah dan budaya yang masih berdiri dengan megahnya adalah Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Kraton Yogyakarta dianggap sebagai pusat kebudayaan Jawa.

Selain sebagi kota budaya Yogyakarta adalah salah satu tujuan wisatawan terpenting di Indonesia. Penilaian ini didasarkan pada beberapa faktor yang menjadi kekuatan kepariwisataan DIY. Salah satunya adalah keunikan karakter obyek wisata seperti Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Candi Prambanan, Pantai Parangtristis dan lain-lain. Citra sebagai kota wisata juga didukung oleh keberadaan pusat-pusat industri kerajinan tangan maupun sebagai cinderamata. Mulai dari gerabah dan keramik dengan Desa Kasongan di Bantul sebagai salah satu sentra, kerajinan perak di Kota Gede, kerajinan batik, dan lain-lain memperkuat Yogyakarta sebagai tujuan wisata. Belum lagi ditambah tersedianya aneka jasa boga yang khas seperti bakpia, geplak, gudeg, dan masih banyak lagi.

Faktor pendukung yang tidak kalah penting sehingga Yogyakarta nyaman sebagai tujuan wisata adalah sarana transportasi dan akomodasi yang menunjang. Bandara internasional Adisucipto memungkinkan kedatangan wisatawan dari mancanegara secara langsung menuju Yogyakarta. Sementara untuk sarana transportasi lainnya juga banyak tersedia pilihan. Jarak Yogyakarta dari Jakarta sekitar 600 kilometer.

Saat ini Yogyakarta diakui sebagai kota pendidikan di Indonesia karena banyak dan beragamnya lembaga pendidikan tinggi dan lembaga akademis yang jumlahnya melebihi 100 buah, baik lembaga yang didirikan pemerintah maupun swasta. Jumlah perguruan tinggi dan lembaga pendidikan tinggi lainnya 127 buah (Tabel 2.1.). Ini belum termasuk beberapa lembaga pendidikan ketrampilan (LPK). Pendatang dari berbagai daerah dengan tujuan menuntut ilmu di Yogyakarta setiap tahun selalu bertambah. Data Kopertis Wilayah V Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat, jumlah mahasiswa di DIY tahun 2003 sebanyak 290.529 orang.

Sementara untuk jumlah sekolah menengah umum dan kejuruan untuk tahun 2004 berjumlah 334 sekolah dengan 121.355 siswa. Jumlah siswa ini berasal dari 62.627 siswa SMU dengan perincian 38.06 siswa negeri dan 24.565 siswa di sekolah swasta serta 58.728 sekolah menengah kejuruan dengan perincian 23.993 siswa negeri dan 34.735 siswa sekolah swasta.

Sabtu, 20 Maret 2010

Agro Wisata Jogja

Agro Wisata Salak Pondoh
erupakan kawasan seluas ± 75 ha yang oleh masyarakat setempat ditanami khusus tanaman salak pondoh. Obyek wista inidengan haw sejuk akan hidup dengan mudah khususnya buah salak pondoh, saat ini sudah terebar di seluruh Jawa.
Lokasi obyek wisata ini masuk wilayah Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi,Kabupaten Sleman ± 25 km arah Utara Yogyakarta,jalan beraspal baik dapat ditempuh dengan kendaraan bus, dan mini bus.
Fasilitas yang ada gardu pandang, kolam pemancingan, becak air, arena bermain anak-anak, tempat pertemuan, jalan setapak ke kebun salak dan kios penjualan salak pondoh.

Agro Wisata Buah Naga
Kebun agrowisata yang terletak pinggiran Pantai Glagah memiliki lahan seluas 2,2 hektar (ha) yang sudah dihijaukan buah berwarna merah (dikenal dengan nama buah naga) dan yang sedang dalam perintisan seluas 2,8 ha.
Buah naga banyak disukai warga Amerika. Sebab selain rasanya yang enak juga bisa menstabilkan gula darah, serta meningkatkan stamina tubuh. Kecuali itu juga bisa untuk memulihkan kinerja saraf jantung.
Pengelola kebun agrowisata bernama “Kusumo Wanadri” itu adalah Romo DR Paulus Tribrata Br M Th MM. selain untuk berkebun ternyata di lahan itu juga untuk tempat pembinaan bagi anak nakal, preman, serta pecandu narkoba.

Agro Wisata Kebun Plasma Nutfah Pisang
Kebun Plasma Nutfah Pisang adalah sebuah kebun berbagai macam varietas pisang yang terdapt di seluruh Indonesia maupun mancanegara.
Keberadaan kebun ini dikhususkan untuk wisata pendidikan dan penelitian. Areal seluas 2,5 ha ini berlokasi di bagian selatan kota Yogyakarta tepatnya di desa Malangan. Jarak tempuh dari pusat kota kira-kira 8 km.
Meskipun berlokasi di pinggiran kota, namun dapat memberikan sentuhan suasana khas dan alami sehinga menciptakan daya tarik tersendiri.

Wisata Boga Jogja

Wijilan Sentra Gudeg Jogja
Menyebut gudeg Jogja, otomatis ingatan kita akan tertuju pada sebuah kampung yang terletak di sebelah timur Alun-alun Utara Kraton Jogja. Dari kampung inilah, masakan khas yang berbahan dasar ‘gori’ ini menjadi populer hingga seantero dunia. Tak heran wisatawan yang berkunjung ke Jogja rasanya kurang lengkap jika belum menyantap gudeg di tempat ini.

Warung gudeg yang berderet di sebelah selatan Plengkung Tarunasura (Plengkung Wijilan) ini memiliki sejarah panjang. Ibu Slamet adalah orang pertama yang merintis usaha warung gudeg di tahun 1942. Beberapa tahun kemudian warung gudeg di daerah itu bertambah dua, yakni Warung gudeg Campur Sari dan Warung Gudeg Ibu Djuwariah yang kemudian dikenal dengan sebutan Gudeg Yu Djum yang begitu terkenal sampai sekarang.

Ketiga warung gudeg tersebut mampu bertahan hingga 40 tahun. Sayangnya, tahun 1980’an Warung Campur Sari tutup. Baru 13 tahun kemudian muncul satu lagi warung gudeg dengan label Gudeg Ibu Lies. Dan sampai sekarang, warung gudeg yang berjajar di sepanjang jalan Wijilan ini tak kurang dari sepuluh buah.

Gudeg Wijilan memang bercita rasa khas, berbeda dengan gudeg pada umumnya. Gudegnya kering dengan rasa manis. Cara memasaknya pun berbeda, buah nangka muda (gori) direbus di atas tunggu sekitar 100 derajat celcius selama 24 jam untuk menguapkan kuahnya.

Sebagai lauk pelengkap, daging ayam kampung dan telur bebek dipindang yang kemudian direbus. Sedangkan rasa pedas merupakan paduan sayur tempe dan sambal krecek.

Ketahanan gudeg Wijilan ini memang cocok sebagai oleh-oleh, karena merupakan gudeg kering, maka tidak mudah basi dan mampu bertahan hingga 3 hari. Tak heran jika gudeg dari Wijilan ini sudah “terbang” ke berpabagi pelosok tanah air, bahkan dunia.

Harganya pun variatif, mulai dari Rp 20.000,- sampai Rp 100.000,-, tergantung lauk yang dipilih dan jenis kemasannya. Bahkan ada yang menawarkan paket hemat Rp 5.000, dengan lauk tahu, tempe, dan telur.

Seperti kemasan gudeg-gudeg di tempat lain, oleh-oleh khas Jogja ini dapat dikemas menarik dengan menggunakan ‘besek’ (tempat dari anyaman bambu) atau menggunakan ‘kendil’ (guci dari tanah liat yang dibakar). Yang lebih unik, beberapa penjual gudeg Wijilan ini dengan senang hati akan memperlihatkan proses pembuatan gudegnya jika pengunjung menghendaki.

Bahkan, di warung Gudeg Yu Djum menawarkan paket wisata memasak gudeg kering bagi Anda yang ingin memasak sendiri. Anda akan mendapat arahan langsung dari Yu Djum. Seharian penuh Anda akan belajar membuat gudeg, dari mulai merajang ‘gori’, meracik bumbu, membuat telur pindang, sampai mengeringkan kuah gudeg di atas api.

Melengkapi sajian nasi gudeg Wijilan akan lebih pas disertai minuman the poci gula batu. Dijamin Anda akan ketagihan.

Kedai - Kedai Makan Nostalgia
Konsep rumah makan bagi kalangan berduit identik dengan suasana modern. Tetapi konvensi seperti itu tidak berlaku bagi beberapa warung makan ‘kelas kaki lima’ di Jogja. Meski konsep berdagang mereka sangat tradisional, toh mereka yang berkantong tebal pun rela mengantri berlama-lamauntuk mendapatkan sepiring makanan yang dipesan.

Warung sederhana dengan tempat dan pernagkat yang sederhana, namun cita rasanya tak akan mudah dilupakan. Beberapa warung sederhana yang biasa dijadikan tempat ‘rekreasi’ kaum borjuis ini antara lain:

- Soto Sulung Stasiun Tugu berlokasi di ruko parkir selatan Stasiun Tugu
- Soto Cak Noer berlokasi di daerah Jalan Cebongan
- Es Teller Kridosono berlokasi di utara Sport Hall Kridosono

Walaupun modernisasi sudah menjelajahi hamper seluruh sendi kehidupan, namun warung-warung tersebut tak pernah ditinggalkan penggemarnya. Konsep marketing mereka hanya mengandalkan ‘mulut’ pelanggan yang pernah merasakan kelezatan hidangan yang pernah menikmati masakan mereka.

Fanatisme itu sangat dirasakan oleh Maryono, pemilik Soto Sulung Tugu. “Mencengangkan”, katanya, ada pelanggan yang sejak dari mahasiswa sampai jadi pejabat tinggi negara masih suka ‘nongkrong’ di warungnya yang bisa dikatakan tidak mengalami perubahan sejak dulu.

“Apabila bulan Juni-Juli, masa liburan sekolah, bekas mahasiswa yang dulu suka nongkrong di sini masih sering bernostalgia. Yang paling sering ya Pak Mahfud MD (mantan Menhankam), dan Pak Hasbalah ( mantan Men HAM)”, cerita Maryono.

Hal serupa juga dituturkan Cak Noer, pemilik Soto Cak Noer. Kebanyakan pelanggan lama sejak masih sekolah SMA dan semasa kuliah saat masih memulai usaha dengan mendorong gerobag soto di daerah Poncowinatan di tahun 1982’an. “ Sampai sekarang, meski warung sudah pindah berkali-kali, pelanggan saya tetap mencari dan menjadi pelanggan tetap di sini”, jelas Cak Noer.

Sedangkan Es Teller Kridosono begitu melekat bagi lulusan mahasiswa UGM dan SMA Negeri 3 Jogja. “Saat mereka liburan ke Jogja, pasti mereka menyempatkan mampir, meski sekarang sudah menjadi pejabat negara. Bahkan mereka kadang membawa seluruh anggota keluarga mereka. Di sinilah mereka bercerita saat mereka melewatkan masa-masa kuliah atau sekolah di Jogja”, jelas Winuranto Adi pemilik Es Teller Kridosono.

Kedai Nostalgia, bisa jadi sebutan yang pas. Walaupun ada sedikit inovasi, itu jelas dilakukan sebagai penambah kenikmatan. Namun, citarasa dan suasana tradisional tak bisa direkayasa. Jika Anda datang ke Jogja sempatkanlah mampir di tempat-tempat makan ini, siapa tahu bisa menjadi Kedai Nostalgia Anda juga. (Jo)

Beberapa tempat makan tradisional lain yang direkomendasikan:

- Soto Sapi Pak Soleh, berlokasi di Jl. HOS Cokroaminoto
- Gudeg Permata, berlokasi di sebelah barat Bioskop Permata
- Bakmi Bu Ning, berlokasi di sebelah barat jembatan Taman Sari
- Bakmi Kadin, berlokasi di barat Gereja Bintaran

Wisata Museum

Museum Sonobudoyo
Merupakan museum budaya yang lengkap setelah Museum Pusat Jakarta. Terletak di sisi Barat Laut Alun-alun Utara Yogyakarta. Museum yang juga merupakan sarana pendidikan, khususnya dalam bidang seni-budaya dan kepurbakalaan ini, dapat dikunjungi pada dari :
Selasa s/d Kamis: Pukul 08.00-13.00 WIB
Jumat & Sabtu : Pukul 08.00-11.00 WIB
Minggu : Pukul 08.00-12.00 WIB

Museum Sri Sultan HB IX

Museum ini berada di dalam kompleks Kraton Yogyakarta yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X tanggal 18 November 1990. Benda-benda /peralatan, foto-foto dan tanda jasa serta barang yang ditampilkan dalam museum ini khusus miik maupun yang diterima almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Jam buka bersamaan dengan Kraton Yogyakarta.

Museum Kereta & Keraton

Keberadaan Museum Kraton sudah dirintis pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
Kraton memiliki beberapa museum yang dikenal dengan Museum Kraton Yogyakarta. Museum-museum yang dimaksudkan tersebut adalah Museum Lukisan, Museum Kraton, Museum Hamengku Buwono IX, dan Museum Kereta. Museum Hamengku Buwono IX terletak di dalam kompleks Kraton, menyimpan beberapa benda yang pernah dipergunakan Sri Sultan Hamengku Buwono IX termasuk berbagain perlengkapan fotografi. Museum Kerata terletak di sisi barat Kraton, tepatnya di jalan Rotowijayan.

Museum ini menyimpan berbagai koleksi kereta milik Kraton, beberapa diantaranya adalah Kyai Garuda Yeksa, kereta yang dipergunakan untuk acara kirab dalam rangkaian penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono VI sampai X; Kyai Jaladara –digunakan Sultan untuk tugas keliling desa; dan Kyai Kanjeng Jimat –digunakan Sri Sultan Hamengku Buwono I sampai III untuk acara Garebeg atau menjemput tamu-tamu khusus.

Museum Kraton terletak di atas tanah seluas 14.000 meter persegi dengan bangunan berciri artiektur Jawa.

Museum Batik Ullen Sentalu
Museum ini di desain dengan menggunakan konsep tradisional dan dibangun dari bahan-bahan batu-batu setempat, dan berlokasi di Kaliurang, di lereng Gunung Merapi.

Disini, semangat Ullen Sentalu ditemukan di Dalem Kaswargan. Museum yang didesain dengan sangat indah ini didedikasikan untuk menghargai apresiasi masyarakat pada benda-benda sejarah dan seni Jawa serta kecantikan alam yang dijumpai di ketinggian Kaliurang.

Buka: Selasa – Minggu (09.00 pagi sampai 04.00 sore).

Museum Batik
Museum Batik terletak di Jl. Dr. Sutomo, Yogyakarta. Museum inimenyimpan koleksi batik yang berasal dari tahun 1880 sampai sekarang, baik batik gaya Yogyakarta, Surakarta, Madura, atau daerah-daerah lainnya, dengan berbagai motif tradisional. Museum ini juga menyimpan peralatan membatik seperti canthing dan cap, bahan pewarna, dan berbagai macam bahan untuk membatik (malam).

Museum Seni Lukis Konteporer I Nyoman Gunarsah

Bangunan museum ini menempati tanah seluas 1.000 meter atas bangunan yang bercorak tradisional dan modern. Museum ini mempunyai tiga ruang pameran, yaitu ruang pertemuan / pendapa, ruang pamer tetap, dan ruang kantor.

Museum SLKI Nyoman Gunarso khusus mendokumentasikan karya pelukis-pelukis Indonesia yang berprestasi dan professional dalam seni lukis, khususnya seni kulis kontemporer Indonesia. Koleksi museum itu berjumlah ± 500 lukisan. Beberapa lukisan unggulannya antara lain lukisan dengan judul “Subali Sugriwa” dan “Spirit Hamengku Buwono IX

Museum Sasana Wiratama Diponegoro
Museum ini menempati areal tanah seluas 2 hektar, terletak di kampung Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Bangunan inti monument berarstiektur tradisional Jawa dengan bentuk joglo yang terdiri dari bangunan pendapa dan pringgitan. Bangunan tersebut terakhir dipugar pada tahun 1987.

Museum Monumen Pangeran Diponegoro memiliki 100 buah koleksi yang terdiri dari berbagai jenis senjata tradisional seperti keris, tombak, pedang, panah, dan bedil. Sedang koleksi unggulannya berupa bangunan tembok berlubang (jebol) yang menurut sejarah merupakan bangunan yang dijebol oleh Pangeran Diponegoro guna meloloskan diri dari kepungan kompeni. Di samping itu ada beberapa koleksi yang diperlakukan khusus, yaitu koleksi yang merupakan peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono II yang berasal dari tahun 1752. Koleksi tersebut berujud ketipung (kendang kecil) dan wilahan binang penempung yang terbuat dari kayu dan perunggu berwarna merah dan kuning.

Museum Monumental Pangeran Diponegoro dibuka setiap hari Senin sampai Sabtu pukul 08.0-13.00 WIB.

Museun Derwantara Kirti Griya
Dewantara Kirti Griya adalah rumah bekas kediaman Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa.
Dalam konsep pendidikan beliau, lingkungan sekolah harus memilih suasana kekeluargaan dan oleh karenanya beliau menghendaki untuk bertempat tinggal di dalan lingkungan perguruan yang didirikannya. Suasana kekeluargaan yangn hangat ini hingga kini masih terasa dan dapat dihayati oleh para pengunjung kompleks ini. System pendidikan Nasional Taman Siswa menggunakan pendekatan budaya dan oleh karenanya tidaklah mengherankan bilamana dalam kompleks ini terdapat pendopo yang indah, yang dipergunakan untuk kegiatan latihan tari dan karawitan para siswa.

Museum Affandi

Museum ini terletak di sisi sebelah Utara dari jalan Solo nomor 167, tepatnya di lereng sebelah Barat jembatan sungai Gajah Wong. Gaya lukisannya termasuk dalam aliran eksperesionisme.
Almarhum Affandi telah menerima banyak penghargaan dari Negara-negara di Asia dan Eropa, disamping gelar Doctor Honoris Causa yang diterimanya dari Universitas Singapore.
Museum ini terbuka untuk kunjungan umum. Minggu s/d Sabtu 09.00-13.00 WIB.

Museum Biologi Universitas Gajah Mada
Terletak di Jalan Sultan Agung no.22 Yogyakarta, merupakan sarana pendidikan tentang satwa (fauna) dalam alam tumbuhan (flora) Indonesia. Dalam museum ini dapat disaksikan berbagai macam herbarium kering dan basah, berbagai jenis binatang dan kerangkanya. Sebagain diantaranya diperagakan dalam bentuk diorama, yang memperlihatkan kehidupan binatang dan tumbuh-tumbuhan tersebut, menyerupai keadaan di alam aslinya. Museum ini buka setiap hari:

Selasa s/d Kamis: Pukul 08.00-13.30 WIB
Jumat : Pukul 08.00-11.00 WIB
Sabtu : Pukul 08.00-12.30 WIB
Minggu : Pukul 08.00-12.00 WIB

Museum Teknologi Mineral UPN
Museum ini berarsitektur modern dengan luas bangunan 1.000 meter persegi, terdiri dari ruang pamer I dan II, studio, gudang dan perkantoran.
Museum Goeteknologi Mineral memiliki koleksi kebumian bidang geologi, pertambangan, perminyakan, dan pertanian yang meliputi batuan (309 buah), artefak (56 buah), panel (42 buah), fosil (309 buah), maket (18 buah), foto (47 buah), tektite (11 buah), mineral (104 buah) dan peta (8 buah).

Koleksi unggulan berupa fosil kepala gajah purba (Maestodon SP) berwarna coklat kehitaman. Gajah tersebut diperkirakan hidup pada masa prasejarah/masa pleistosen atas (3 juta tahun yang lalu), didapatkan dari Museum Geologi ITB Bandung. Di samping itu ada pula koleksi batu Amethyse berwarna ungu dan batu Giok hijau.

Museum Benteng Vredeburg
Di masa penjajahan Belanda, benteng ini merupakan tangsi militer bala tentara pemerintahan Belanda, yang dibangun pada tahun 1765. benteng ini terletak tepat di depan bangunan Gedung Agung, dengan maksud untuk melindungi Residen Belanda yang bertempat tinggal di dalam gedung itu. Menilik lokasi berdirinya, benteng ini nampaknya juga sengaja dibangun untuk menghadapi gerakan militer yang mungkin timbul dari Kraton Yogyakarta, yang letaknya hanya 1 jarak tembakan meriam (meriam kuno) dari benteng ini. Ini terlihat dari letak altar meriam yang terletak disebelah Selatan (menghadap ke Kraton).

Dari atas altar kanon (meriam), kita dapat menyaksikan kesibukan lalu lintas di sekitar gedung-gedung kuno dari pertengahan abad ke 19, yang hingga kini masih terawat baik dan tetap dipertahankan keantikannya. Museum ini di buka pada hari:
Selasa s/d Minggu: Pukul 08.30-14.00 WIB
Jumat : Pukul 08.00-11.00 WIB
Sabtu-Minggu : Pukul 08.30-12.00 WIB

Museum Sasmita Loka Jederal Soedirman
Museum in terletak di jalan Bintaran Yogyakarta dan merupakan bekas rumah kediaman Panglima Besar Jendral Sudirman, jendral pertama dalam angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Dalam museum ini, para pengunjung dapat menyaksikan berbagai senjata api (diantaranya merupakan senjata api buatan sendiri) dan berbagai peralatan perang lain yang dipergunakan dalam revolusi phisik menghadapi musuh-musuh Negara.

Diantaranya benda-benda peninggalan Panglima Besar Sudirman, terdapat tandu (kursi yang dilengkapi dengan tangkai pemikul) yang setia membawa beliau selama bergerilya, dibuka tiap hari jam 08.00-14.00 WIB

Museum Dharma Wiratama - TNI Angkatan Darat
Dalam museum ini dapat disaksikan berbagai benda bersejarah yang pernah dipergunakan sejak periode 1945 hingga sekarang, di bawah pemerintah Orde Baru, terutama yang dengan perjuangan TNI Angkatan Darat.
Para pengunjung yang datang dalam rombongan yang cukup besar diharapkan untuk memberitahu dahulu sebelum hari kunjungannya, baik melalui surat resmi, secara lisan atau melalui telepon (0274) 586417.

Terletak di Jl. Jenderal Sudirman dan dapat dikunjungi pada dari:
Senin s/d Kamis : antara pukul 08.00-13.00
Jumat : tutup
Sabtu dan Minggu: antara pukul 08.00-12.00

Museum Tembi
Bangunan Rumah Dokumentasi Budaya Tembi menempati sebuah gedung induk dengan luas 212 meter persegi. Gedung ini dilengkapi dengan gedung-gedung lain seperti perpustakaan, pendapa, pringgitan, kantor, galeri, gudang, dsb. Yang mempunyai luas total 1.057 meter persegi. Keseluruhan bangunan tersebut menempati areal tanah seluas 3.500 meter persegi.

Rumah Dokumentasi Budaya Tembi menghadap ke selatan berada di sebelah utara jalan jurusan Bantul-Pleret. Museum ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.

Koleksi unggulan Rumah Budaya Tembi berupa tombak Pancasula, tombak dengan landean/pegangan pendek. Bahan tombak adalah besi aji pamor meteor dengan perpaduan warna kelabu dan kuning. Tombak ini berasal dari zaman Mataram Islam. Koleksi unnggulan lainnya adalah keris Caribuk, terbuat dari bahan besi aji pamor meteor, warna hitam ,berasal dari zaman Pejajaran.

Museum Wayang "Kekayon"
Museum ini diresmikan oleh Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Paduka Paku Alam VIII tanggal 5 Januari 1991. menempati 9 unit bangunan dengan luas tanah lebih 1,1 hektar. Terletak pada km 7 dengan nomor telepon (0274) 513218.

Dalam Museum ini dapat disaksikan beberapa jenis waayang antara lain: Wayang Purwo, Wayang Madyo, Wayang Thengul, Wayang Klithik, Waayang Beber dan lain sebagainya. Wayang tersebut terbuat dari : kulit, kayu, kain, dan kertas. Selain koleksi wayang, juga terdapat jenis topeng.

Bangunan yang disebut Sasono Pratelo merupakan tempat pelayanan informasi tentang Wayang dan Topeng. Museum ini dapat dikunjungi untuk umum dibuka setiap hari pukul 08.00-15.00 WIB dengan menghubungi pengurusnya terlebih dahulu.

Wisata Belanja Jogja

Belanja di Jogja
Jogja sangat dikenal sebagai surganya kerajinan setelah Bali. Di Jogja Anda tidak hanya bisa membeli aneka macam kerajinan, tapi juga dapat melihat proses pembuatannya.

Jogja kin sudah menjelma sebagai kota tujuan berbelanja di Jawa bagian tengah. Setiap akhir pekan atau hari libur ribuan turis domestik memadati kota Jogja untuk berbelanja selepas mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada.

Kawasan utama belanja di Jogja ada di sepanjang jalan Malioboro. Berbagai macam barang dijual di sini, dari kualitas rendah sampai barang-barang berkualitas. Ratusan toko berjajar di sepanjang jalan ini, beberapa dari toko tersebut masih mempertahankan arsitektur asli mereka. Unik dan menarik! Di jalan ini juga terdapat Malioboro Mall, pusat belanja utama di Jogja

Sepanjang hari di sepanjang kakilima para pedagang kakilima tak kenal lelah menawarkan dagangan mereka kepada orang yang lewat. Mulai dari pakaian, sepatu, kerajinan, dan lain-lain. Diperlukan keahlian tawar-menawar dengan mereka, agar tidak mendapat harga yang terlalu mahal.

Pusat belanja kedua di Jogja adalah sepanjang Jalan Solo. Suasana di jalan ini hanpir mirip dengan Malioboro, toko-toko berjajar di kiri-kanan jalan dengan pedagang kakilima berjejalan di trotoarnya. Sebuah Mall berdiri di ujung barat Jalan Solo yaitu Galeria mall.

Jadwal Transportasi

Jadwal Keberangkatan Kereta api Jogja

ARGO DWIPANGGA
Yogyakarta - Solobalapan:

Pelayanan tambahan:
(Malam) Snack berat + minuman hangat, bantal, selimut;
(Siang) minum hangat, makan siang , bantal

Jadwal:
Berangkat 14.53 (Yogyakarta) Datang: 15.46 (Solobalapan)

ARGO LAWU
Yogyakarta - Solobalapan:

Pelayanan tambahan:
(Malam) Snack berat + minuman hangat, bantal, selimut;
(Siang) minum hangat, makan siang, bantal

Jadwal:
Berangkat 02.53 (Yogyakarta) Datang: 03.46 (Solobalapan)

ARGO WILIS
Surabaya Gubeng - Yogyakarta dan diantaranya Eksekutif Rp. 110.000
Tarif Yogyakarta - Bandung: Eksekutif - Rp. 155.000

Jadwal:
Berangkat 11.31 (Yogyakarta) Datang: 17.54 (Bandung)
Berangkat 13.22 (Yogyakarta) Datang: 17.57 (Surabaya Gubeng)

BIMA
Surabaya Gubeng - Yogyakarta dan diantaranya Eksekutif Rp. 110.000
Tarif Yogyakarta - Surabaya Gubeng: n/a

Pelayanan tambahan:
Makan malam, minuman hangat, bantal & selimut

Jadwal:
Berangkat 00.43 (Yogyakarta) Datang: 05.36 (Surabaya Gubeng)

GAJAYANA
Malang - Jakarta Eksekutif

Jadwal:
KA 35 --- Berangkat 22.05 (Yogyakarta) Datang: 06.18 (Jakartakota)
KA 36 --- Berangkat 01.25 (Yogyakarta) Datang: 08.02 (Malang)

JAYABAYA SELATAN
Yogyakarta - Jakartakota: Bisnis

Jadwal:
Berangkat 20.30 (Yogyakarta) Datang: 04.59 (Jakartakota)
Berangkat 23.20 (Yogyakarta) Datang: 04.25 (Surabaya Gubeng)

LODAYA
Yogyakarta - Bandung: Eksekutif

Jadwal:
Berangkat 09.58 (Yogyakarta) Datang: 16.47 (Bandung)
Berangkat 21.14 (Yogyakarta) Datang: 04.19 (Bandung)
Berangkat 03.02 (Yogyakarta) Datang: 03.58 (Solobalapan)
Berangkat 14.22 (Yogyakarta) Datang: 15.18 (Solobalapan)

MUTIARA SELATAN
Bandung - Surabaya Gubeng: Bisnis

Jadwal:
Berangkat 21.26 (Yogyakarta) Datang: 04.46 (Bandung)
Berangkat 00.28 (Yogyakarta) Datang: 05.25 (Surabaya Gubeng)

SENJA UTAMA YOGYAKARTA
Yogyakarta - Pasarsenen: Bisnis

Jadwal:
Berangkat 18.30 (Yogyakarta) Datang: 02.54 (Pasarsenen)

TAKSAKA
Yogyakarta - Gambir:

Pelayanan tambahan :
(Siang) Minum hangat, makan siang, bantal
(Malam) Snack berat + air mineral, minum hangat, bantal, selimut

Jadwal:
Berangkat 09.30 (Yogyakarta) Datang: 17.15 (Gambir)
Berangkat 20.00 (Yogyakarta) Datang: 03.36 (Gambir)

FAJAR YOGYAKARTA
Yogyakarta - Pasarsenen: Eksekutif

Jadwal:
Berangkat 08.00 (Yogyakarta) Datang: 16.05 (Pasarsenen)

TURANGGA
Bandung - Surabaya Gubeng: Eksekutif

Jadwal:
Berangkat 22.39 (Yogyakarta) Datang: 05.11 (Bandung)
Berangkat 01.11 (Yogyakarta) Datang: 05.58 (Surabaya Gubeng)

SANCAKA
Yogyakarta - Surabaya Gubeng: Eksekutif- Bisnis

Jadwal:
Berangkat 07.30 (Yogyakarta) Datang: 12.12 (Surabaya Gubeng)
Berangkat 16.00 (Yogyakarta) Datang: 20.55 (Surabaya Gubeng)

SENJA SOLO
Solo - Pasarsenen: Eksekutif

Jadwal:
Berangkat 19.12 (Yogyakarta) Datang: 03.30 (Pasarsenen)
Berangkat 05.24 (Yogyakarta) Datang: 06.20 (Solobalapan)

BENGAWAN
Solojebres - Tanahabang: Ekonomi
Jadwal:
Berangkat 18.12 (Lempuyangan) Datang: 03.25 (Tanahabang)
Berangkat 05.17 (Lempuyangan) Datang: 06.47 (Solojebres)

GAYABARU MALAM SELATAN
Surabaya - Jakartakota: Ekonomi

Jadwal:
Berangkat 20.10 (Lempuyangan) Datang: 06.40 (Jakartakota)
Berangkat 22.31 (Lempuyangan) Datang: 03.42 (Surabaya Gubeng)

KAHURIPAN
Kediri - Padalarang: Ekonomi
Jadwal:
Berangkat 20.38 (Lempuyangan) Datang: 06.36 (Padalarang)
Berangkat 03.30 (Lempuyangan) Datang: 08.28 (Kediri)

LOGAWA
Jember - Purwokerto

Jadwal:
Berangkat 14.57 (Lempuyangan) Datang: 18.20 (Purwokerto)
Berangkat 10.30 (Lempuyangan) Datang: 20.28 (Jember)

PASUNDAN
Kiaracondong - Surabaya Gubeng: Ekonomi

Jadwal:
Berangkat 11.15 (Lempuyangan) Datang: 20.17 (Kiaracondong)
Berangkat 14.11 (Lempuyangan) Datang: 20.31 (Surabaya Gubeng)

PROGO
Lempuyangan - Pasarsenen: Ekonomi

Jadwal:
Berangkat 17.00 (Lempuyangan) Datang: 02.03 (Pasarsenen)

SRI TANJUNG
Lempuyangan - Banyuwangi: Ekonomi

Jadwal:
Berangkat 07.45 (Lempuyangan) Datang: 20.42 (Banyuwangi)

Desa Wisata Jogja

DESA KASONGAN
Terletak di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, berjarak sekitar 6 km dari kota Yogyakarta, Dusun Kasongan sudah terkenal sejak lama. Terdapat banyak produk kualitas ekspor yang tersedia : peralatan rumah tangga seperti piring, mangkuk dan guci. Pengunjung tidak hanya dapat berbelanja tetapi juga dapat menikmati secara langsung proses pembuatan keramik sambil bertanya jawab dengan pengrajin.

DESA WISATA PUCUNG
Pucung dikenal sebagai desa perajin patung primitive. Desa tetangga Kasongan ini sangat produktif dengan patung primitive yang terbuat dari kayu mahoni dan jati. Ide dan desain patung-patung ini bersumber dari pola dan tema tradisional dari berbagai daerah seperti Asmat, Dayak, Aborigin dan sebagainya. Tema ini kemudian dikembangkan menjadi ornament benda fungsional seprti meja sudut, tempat lilin, dan lain-lain, atau berdiri sendiri sebagai elemen estetik.

DESA WISATA TEMBI
Tembi adalah nama sebuah desa di Selatan Yogyakarta. Nama dsa ini kemudian diadaptasikan menjadi sebuah lembaga kebudayaan Rumah Budaya Tembi (Rumah Budaya TEMBI) menempati lahan seluas 3000 m2, memiliki fasilitas-fasilitas antara lain: Pendopo, Ruang Galeri, Perpustakaan dan Ruang Baca Perpustakaan, Rumah Dokumentasi Budaya.

DESA WISATA PUNDONG
Pundong merupakan wilayah Kecamatan di Kabupaten Bantul yang memiliki sebuah Desa yang bernama Panjang Rejo. Dusun Panjang Rejo merupakan salah satu Dusun yang memiliki Potensi Industri Kerajinan Grabah dan merupakan mata pencaharian pokok masyarakat setempat dan unik, berupa Aksesoris (Vas Bunga, Asbak, Tempat pensil/lilin, dll) serta berupa mainan dan cindera mata untuk pengantin.

DESA WISATA KREBET
Terletak di Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, ± 12 km sebelah barat daya dari Yogyakarta. Terdapt ± 400 pengrajin yang bekerja di 14 Sanggar Seni dengan produk atau kerajinan utama, topeng, batik, patung kayu, patung asmat. Selain itu di dusun ini juga tersedia penginapan berbentuk khas tradisional dalam rangka menarik wisatawan untuk dating dan menginap. Setiap bulan September diadakan Upacara Ritual Bersih Dusun untuk mensyukuri hasil panen masyarakat setempat.

DESA WISATA TANJUNG
Desa Wisata Tanjung terletak 5 km sebelah Utara Monumen Jogja Kembali (Monjali). Disana terdapat rumah Joglo di Desa Wisata Tanjung. Bangunannya yang besar serta halamannya yang luas dan Pendoponya yang dapat menampung 100-200 orang lesehan. Tiang penyangga di bagian depan bangunan tersebut terbuat dari kayu nagka yang sudah berumur ± 200 tahun, pada tiang dan dinding kayu di ruang bagian dalam terdapat relief gaya kuno.

DESA WISATA KETINGAN
Desa Wisata Ketingan merupakan habitat dari ribuan burung Kuntul dan Blekok yang saat in sudah sangat langka ditemui di Pulau Jawa. Lokasi Desa Wisata Ketingan terletak di Desa Tirtiadi, Mlati Sleman, 10 km dari Kota Yogyakarta. Desa Wisata Ketingan disamping memiliki nuansa kehidupan pedesaan yang masih kental dengan adat Jawa, juga memiliki potensi Idustri kerajinan rumah tangga berupa Industri emping Mlinjo, Industri Kerajinan Bambu dan Jamu Tradisional Jawa, sehingga sangat cocok sebagai Obyek Wisata Pendidikan.

DESA WISATA BOBUNG PATOK
Hampir semua masyarakat bermata pencaharian menjadi pengrajin topeng kayu dan kerajinan batik kayu lainnya. Bobung juga sangat mudah dijangkau sarana lalu lintas yang ada, termasuk bus wisata. Wilayah ini berjarak sekitar 30 km arah timur kota Yogyakarta. Untuk menuju desa wisata initidaklah terlalu sulit, selain lokasi jalannya yang sudah beraspal juga dilalui dengan angkutan umum.